hubungan personal hygiene dan sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita di puskesmas umbulharjo I yogyakarta
Abstract
Latar belakang: Diare merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti Indonesia karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Diare disebabkan oleh multifaktorial diantaranya pencemaran makanan dan kondisi lingkungan. Sanitasi makanan adalah upaya untuk menjaga keamanan pangan dari mikroorganisme penyebab penyakit. Sedangkan personal hygiene merupakan upaya untuk memelihara kebersihan dan kesehatan individu. Personal hygiene dan sanitasi makanan yang buruk dapat membuat makanan yang diberikan kepada balita terkontaminasi dengan mikroorganisme sehingga menyebabkan diare. Di Puskesmas Umbulharjo I, kasus diare pada balita mengalami peningkatan dari 25 orang pada tahun 2015 menjadi 35 orang pada tahun 2016.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara personal hygiene dan sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional,dengan lokasi penelitian di Puskesmas Umbulharjo I Yogyakarta. Penentuan responden dilakukan dengan metode acak sederhana. Pengumpulan data melalui wawancara dengan ibu balita menggunakan kuesioner kemudian data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat (Chi-Square).
Hasil: Penelitian ini menunjukkan tidak adanya hubungan antara personal hygiene dan sanitasi makanan dengan kejadian diare pada balita. Sebagian besar responden memiliki personal hygiene yang baik khususnya perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS) yakni sebelum mengolah makanan, setelah buang air besar atau kecil dan sebelum menyuapi anak. Responden juga telah mengetahui sanitasi makanan dengan baik meliputi pemilihan bahan makanan, penyimpanan bahan makanan dan pencucian alat makan.
Kesimpulan: Tidak adanya hubungan antara personal hygiene dan sanitasi dengan diare pada balita menunjukkan bahwa personal hygiene dan sanitasi makanan sebagai faktor resiko penyakit diare pada balita.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Mandasari, D.A., dkk., (2017), Differences in Effects of Latrine Availability and Toddler’s Nutritional Status on Incidence of Diarrhea in Rural Areas of Bondowoso and Coastal Area of Situbondo, Dama International of Researchers (DIJR), Vol. 2, Issues 9, Page. 06-11.
Astuti, P.W., dkk., (2011), Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Sanitasi Makanan dengan Kejadian Diare pada Balita, Jurnal Ilmiah Keperawatan, Vol. 7, No. 3, Hal. 151-158.
Maharani, D. dan Yusiana, M.A., (2013), Personal Hygiene Ibu yang Kurang Berhubungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Ruang Anak, Jurnal STIKES, Vol. 6, No. 1, Hal. 119-128.
Dinas Kesehatan Yogyakarta, (2013), Profil Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013, Yogyakarta.
Puskesmas Umbulharjo I, (2016), Laporan Data penyakit diare tahun 2013-2016.
Notoatmodjo, S., (2014), Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
Sukut, S.S., dkk., (2015), Faktor Kejadian Diare pada Balita dengan Pendekatan Teori Nola J. Pender di IGD RSUD Ruteng, Jurnal Pediomaternal, Vol. 3 No.2, Hal. 230-249.
Ferllando, H.T dan Asfawi, S., (2015), Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang, Jurnal Visikes, Vol. 14, No. 2 September 2016, Hal. 131-138.
Kementerian Kesehatan RI, 2014, Info DATIN : Perilaku Mencuci Tangan Pakai Sabun di Indonesia, Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.
Herlina, S., (2018), Model Pendekatan Education of Mother Communitu (EMC) dalam Pencegahan Diare pada Anak di Pekapuran Raya, Jurnal Kesehatan Islam, Vol. 7, No. 1, Hal. 11-24.
Rachman, H.F., dkk., (2016), Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare di Desa Solor Kecamatan Cermee Bondowoso, NurseLine Journal, Vol. 1, No. 1, Hal. 24-35.
Maidartati., Anggraeni, R.D., (2017), Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Diare Pada Balita (Studi Kasus : Puskesmas Babakansari), Jurnal Keperawatan BSI, Vol. V, No. 2, Hal. 110-120.
Amaliyah, N., Gunawan, T.A., (2017), Penyehatan Makanan dan Minuman – A, Yogyakarta : Deepublish
Rosidy, D.P., (2015), Hubungan Sanitasi Makanan dengan Kejadian Diare Pada Balita di Desa Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten Mojokerto, Jurnal Kesehatan, Vol. 5, No. 2, Hal. 1-5.
Mareta, D.T., A., Sofia N., (2011), Pengemasan Produk Sayuran dengan Bahan Kemas Plastik Pada Penyimpanan Suhu Ruang dan Suhu Dingin, Jurnal Ilmu Pertanian : MEDIAGRO, Vol. 7, No. 1, Hal. 26-40.
Priyantika, D., dkk., (2017), Gambaran Kontaminasi Salmonella sp pada Botol Susu dan Kejadian Diare pada Bayi dan Balita (Studi di Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang), Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), Vol. 5, No. 4, Oktober 2017, Hal. 316-321
Hannif, Mulyani NS, Kuscithawati S., 2011, Faktor Risiko Diare Akut pada Balita, Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 27, No. 1, Maret 2011, Hal. 10-17
Grafika D., Sabilu Y., Munandar S., (2017), Faktor Risiko Kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Tatanan Rumah Tangga terhadap Kejadian Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Benu-Benua Kota Kendari Tahun 2017, JIMKESMAS: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat, Vol. 2, No. 7, Agustus 2017, Hal. 1-10
DOI: https://doi.org/10.35842/formil.v3i2.174
Article Metrics
Abstract view : 3050 timesPDF - 567 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.