hubungan cakupan imunisasi, ketinggian tempat, status gizi, kepatuhan pelaporan pemantauan suhu freezer terhadap kejadian campak pada balita di kabupaten sleman tahun 2015

sri sahayati, isa dharmawijaya, dibyo pramono

Abstract


Latar belakang: WHO memperkirakan pada tahun 2002 terjadi sekitar 35 juta kasus campak dan 614.000 orang diantaranya dilaporkan meninggal dunia. Lebih dari 98% kematian terjadi di negara dengan pendapatan perkapita < $1000. Sebagian besar kasus (85%) terjadi di Afrika dan Asia. Sekitar 75% kasus terjadi pada anak-anak balita. Menurut profil kesehatan Indonesia tahun 2013, dilaporkan terdapat 11.521 kasus campak, lebih rendah dibandingkan tahun 2012 sebesar 15.987 kasus. Jumlah kasus meninggal sebanyak 2 kasus, Incidence Rate (IR) campak pada tahun 2013 sebesar 4,64 per 100.000 penduduk, menurun dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 6,53 per 100.000 penduduk, DI. Yogyakarta merupakan salah satu provinsi dengan IR campak tertinggi (Kemenkes, 2013). Dengan adanya kasus positif campak di kabupaten Sleman, perlu dilakukan pengamatan pada faktor-faktor memiliki hubungan dengan kejadian campak pada balita.

Tujuan: Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian campak pada balita di Kabupaten Sleman tahun 2015.

Metode: Studi ini menggunakan metode crossectional, dengan analisis data sekunder. Populasi survei adalah seluruh puskesmas di Kabupaten. Uji spearmen’s digunakan untuk menguji korelasi status gizi buruk dan kepatuhan pelaporan pemantauan suhu freezer dengan kejadian campak pada balita.

Hasil: 21 balita dinyatakan positif campak. Dari hasil uji korelasi spearmen’s status gizi buruk menunjukkan korelasi positif (r= 0,2995, p=0,14); kepatuhan pelaporan pemantauan suhu freezer  menunjukkan korelasi negatif (r=-0,2173, p=0,29).

Kesimpulan: Faktor gizi buruk memiliki hubungan positif dan kuat untuk menjadikan kasus campak pada balita di kabupaten Sleman. Pemberian makanan tambahan pada balita lewat program posyandu balita.


Keywords


campak, balita, gizi, imunisasi

Full Text:

PDF

References


Achmadi. (2008). Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Universitas Indonesia-Press. Jakarta.

Bonnie, ben baffoe., et al. (2006). Human Health Vunerability and Public Health Adaptation to Climate Change, Risk and Responses. Ghana. Government of Ghana Environement Protection Agency, Netherland Climate Assistance Programme (NCAP)

Casaeri, (2003), Faktor-faktor Risiko Kejadian Campak di Kabupaten Kendal Tahun 2002, Tesis, Universitas Diponegoro Semarang, Availabel, 22 Juli 2012

Centers for Disease Control and Prevention. Guidelines for Maintaning and Managing The Vaccine Cold Chain. MMWR 2003: 52 (42): 1023-1025

Chin, J, (2000), Control Of Communicable Desease Manual, Alih Bahas, I Nyoman Kandun, Edisi 17, Departemen Kesehatan, Jakarta.

Hartriyanti, Y., & Triyanti. (2007). Penilaian Status Gizi, dalam Gizi dan Kesehatan Masyarakat. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Jalal, F. & Sumali, M. A. (1998). Gizi Kualitas Hidup : Agenda Perumusan Program Gizi Repelita VII Untuk Mendukung Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI. LIPI, Jakarta.

Karen BN., Hogue CJ,. Manning C., Kendal A., (2001). Risk Factors for Improper Vaccine Storage and Handling in Private Provide Offices. Pediatrics.

Lakitan, B. (2002). Dasar-Dasar Klimatologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Marcdante KJ., Kliegman RM., Jenson HB., Behrman RE., 2014. Nelson Essentials of Pediatrics. 6th ed. Dalam: Ikatan Dokter Anak Indonesia, translator. Indonesian: Saunders Elsevier.

Nix, S. (2005). William’s Basic Nutrition & Diet Therapy, Twelfth Edition. Elsevier Mosby Inc, USA.

Program Appropiate Technology in Health & Departemen Kesehatan RI. Pemantauan Pelayanan Imunisasi dan Pengelolaan Vaksin di Rumah Sakit dan Unit Pelayanan Swasta di DKI Jakarta. (2006).

Suardiyasa, IM. (2008). Faktor-faktor Risiko Penyakit Campak pada Balita di Kabupaten Tolitoli Propinsi Sulawesi Tengah. Tesis. UGM. Yogyakarta

Supariasa, I. D. N., Bakhyar, B. & Ibnu F. (2001). Penilaian Status Gizi. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Wardlaw, G.M. & Jeffrey, S. H. (2007). Perspectives in Nutrition. Seventh Edition. Mc Graw Hill Companies Inc, New York

WHO-Indonesia. Program Imunisasi dan Pengembangan Vaksin. http://www.WHO.Ind/202.158.72.229/Ind/Ourwork.Asp?Id=Ow5

World Health Organization. (1998).Thermostability of Vaccines. Genewa.

World Health Organization. Vaccines, Immunization And Biologicals. The Cold Chain.2002.http://www.WHO.Int/Vaccines%Access/Vacman/Coldchain/TheCold_Chai n_.Htm.

World Health Organization–Unicef. (2003). Inisiatif Pengelolaan Penyimpanan Vaksin, Modul 1: 10 Kriteria umum pengelolaan penyimpanan vaksin yang efektif,. P: 23- 29 6.

World Health Organization. (2003). User’s Handbook for Vaccine Cold Room or Freezer Room. Genewa.

Yetti N, Muhammad A.T. (2014). Gizi Buruk, Ancaman Generasi yang hilang. http://agathariyadi.wordpress.com/2014/03/23/analisismetabolisme-nutrisi-berkaitan-dengan-manifestasiklinis-gizi-buruk-pada-balita




DOI: https://doi.org/10.35842/formil.v3i2.182

Article Metrics

Abstract view : 360 times
PDF - 73 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats