Pengembangan Instrumen Kesehatan Mental Pada Remaja Sebagai Dasar Penyusunan Digital Support System Application
Abstract
Latar Belakang: Faktor penghambat yang terkait dengan perilaku mencari bantuan pada remaja diantaranya adalah kurangnya informasi; pengakuan bias keparahan, biaya, rasa malu, waktu, dan jarak; dan ketidakpercayaan pada profesional kesehatan. Untuk itu, perlu adanya aplikasi yang dapat diakses dengan mudah oleh remaja baik untuk penilaian kesehatan mental secara nyaman, terjaga privasi dan bermanfaat untuk masalah kesehatan mentalnya. Selanjutnya, dibutuhkan cara pengukuran kesehatan mental pada remaja yang valid dan reliabel yang dapat mengukur sesuai keadaan mental masing-masing remaja yang mengakses aplikasi tersebut.
Tujuan: Untuk mendapatkan item-item yang valid dan reliabel skala Kesehatan mental (stress, kecemesan dan depresi)
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan desain penelitian modifikasi model Wilson dan model Oriondo dan Antonio. Langkah-langkah yang digunakan adalah 1. tahap perancangan tes; 2. uji coba tes yang terdiri dari: penetapan subjek uji coba, pelaksanaan uji coba, dan analisis data hasil uji coba
Hasil : Penelitian ini menunjukkan baahwa skala stress memiliki nilai validitas butir dari 0,440 – 0,834, nilai relibilitas sebesar 0.918, dan indek kesesuian model dengan nilai RMSEA=0,054, GFI=0,952; AGFI=0,902dan CFI=0,968. Skala kecemasan memiliki nilai vaaliditas butir dari 0,460 – 0,651, nilai reliabilitas sebesar 0.849 dan indeks kesesuaian model dengan nilai RMSEA=0,074, GFI=0,920; AGFI=0,914dan CFI=0,938. Skala depresi memiliki nilai validitas butir dari 0,302 – 0,607 nilai relibilitas sebesar 0.831, dan indek kesesuian model dengan nilai RMSEA=0,076, GFI=0,937; AGFI=0,931 dan CFI=0,910.
Kesimpulan:. Skala Stres terdapat 14 item yang valid dan reliabel, serta mempunyai kesesuaian model, dengan nilai validitas dari 0,460 – 0,651, nilai reliabilitaas 0.849. Skala Kecemasan terdapat 12 item yang valid dan reliabel, serta mempunyai kesesuaian model, dengan nilai validitas dari 0,460 – 0,651, nilai reliabilitaas adalah 0.849. Skala Depresi terdapat 16 item yang valid dan reliabel, serta mempunyai kesesuaian model, dengan nilai validitas dari 0,302 – 0,607, nilai reliabilitaas adalah 0.831.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
WHO. Adolescence: a period needing special attention (Age-not the whole story). World Heal Organ. 2017;
WHO. Adolescent health in the South-East Asia Region.
Kaligis F, Ismail RI, Wiguna T, Prasetyo S, Indriatmi W, Gunardi H, et al. Mental health problems and needs among transitional-age youth in Indonesia. Int J Environ Res Public Health. 2021;18(8).
Rahayu VI, Susanto N FA. Determinan kejadian stunting pada balita di Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. lmu Gizi Indonesa. 2019;3(1):53–8.
Radez J, Reardon T, Creswell C, Lawrence PJ, Evdoka-Burton G, Waite P. Why do children and adolescents (not) seek and access professional help for their mental health problems? A systematic review of quantitative and qualitative studies. Vol. 30, European Child and Adolescent Psychiatry. 2021. p. 183–211.
Do R, Park JR, Lee SY, Cho MJ, Kim JS, Shin MS. Adolescents’ attitudes and intentions toward help-seeking and computer-based treatment for depression. Psychiatry Investig. 2019;16(10):728–36.
Divin N, Harper P, Curran E, Corry D, Leavey G. Help-Seeking Measures and Their Use in Adolescents: A Systematic Review. Adolesc Res Rev. 2018;3(1):113–22.
Rasyida A. Faktor yang menjadi hambatan untuk mencari bantuan psikologis formal di kalangan mahasiswa. Pers Psikol Indones. 2019;8(2):193–207.
Sawyer SM, Azzopardi PS, Wickremarathne D PG. The age of adolescence. Lancet Child Adolesc Heal. 2018;2(3):223–8.
Kessler RC, Amminger GP, Aguilar-Gaxiola S, Alonso J, Lee S, Bedirhan Ustun T. The Chinese University of Hong Kong (Lee), and the Global Programme on Evidence for Health Policy [Internet]. World Health Organization. Aguilar-Gaxiola; Available from: www.hcp.med.harvard.edu/WMH.
Amminger GP, Harris MG, Conus P, Lambert M, Elkins KS YH. Treated incidence of first-episode psychosis in the catchment area of EPPIC between 1997 and 2000. Acta Psychiatr Scand. 2006;114(5):337–45.
Rowe SL, French RS, Henderson C, Ougrin D, Slade M MP. Help-seeking behaviour and adolescent self-harm: A systematic review. Aust N Z J Psychiatry. 2014;48(12):1083–95.
Remschmidt H. Mental Health and Psychological Illness in Adolescence.
Chan V, Moore J, Derenne J, Fuchs DC. Transitional Age Youth and College Mental Health. Child Adolesc Psychiatr Clin N Am. 2019;28(3):363–75.
Janitra PA, Prihandini P, Aristi N. Pemanfaatan Media Digital Dalam Pengelolaan. Pemanfaat Media Digit Dalam Pengelolaan Kesehat Ment Remaja Di Era Pandemi. 2021;20(1):18–23.
Auliasin E, Rusdianto DS, Soebroto AA. Pengembangan Aplikasi Diagnosis Gejala Depresi pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Studi Kasus Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya. J Pengemb Teknol Inf Dan Ilmu Komput. 2019;3(9):8823–30.
Cross, C., Daniel WW. Biostatistics: A Foundation for Analysis in the Health Sciences, 11th Edition. John Wiley & Sons; 2018. 1–720 p.
Dhamayanti M, Peryoga SU, Firmansyah MR. Emotional Mental Problems among Adolescents: Urban and Semi-Urban Settings. Althea Med J. 2018;5(2):77–81.
Widhiarso W. Analisis Butir dalam Pengembangan Pengukuran Psikologi. 2010;1–4.
Hooper D, Coughlan J, Mullen MR. Structural equation modelling: Guidelines for determining model fit. Electron J Bus Res Methods. 2008;6(1):53–60.
Ghozali I. Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 20,00. Semarang: Universitas Diponegoro; 2011.
DOI: https://doi.org/10.35842/formil.v7i3.454
Article Metrics
Abstract view : 2083 timesPDF - 527 times
Refbacks
- There are currently no refbacks.