Hubungan Pelatihan, Pengawasan, dan Reward dengan Perilaku K3 pada Pekerja Kelistrikan PT PLN Woha Bima

Machfudz Eko Arianto, Julian Dwi Saptadi, Nurwahidah Nurwahidah

Abstract


Latar Belakang: Di Indonesia tingkat kecelakaan kerja mengalami peningkatan. Angka kecelakaan kerja tahun 2019 terdapat 114 ribu kasus, pada tahun 2020 angka kecelakaan kerja kian meningkat mencapai 117 ribu kasus kecelakaan kerja. Pekerjaan yang dilakukan secara tidak aman dapat menimbulkan kecelakaan maupun PAK. Untuk itu perlu memberikan pelatihan K3, pengawasan K3 dan reward ditempat kerja, untuk meningkatkan frekuensi atau dapat membentuk perilaku K3 yang aman dan selamat ditempat kerja.

Tujuan: Untuk mengetahui hubungan pelatihan, pengawasan, dan reward dengan perilaku K3 pada pekerja kelistrikan PT PLN Woha Bima.

Metode: Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Menggunakan teknik non probability sampling artinya sampel yang digunakan yaitu semua populasi dengan jumlah 63 pekerja. Instrumen menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas (>0,361) dan reliabilitas (>0,60), pada pelatihan menggunakan skala Guttman dengan nilai Reliabilitas 0,735, pada pengawasan menggunakan skala Likert dengan nilai Reliabilitas 0,727, pada reward menggunakan skala Likert dengan nilai Reliabilitas 0,706, dan pada perilaku K3 menggunakan skala Likert dengan nilai Reliabilitas 0,670. Analisis yang dilakukan yaitu analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square dan uji alternatif yaitu Fisher Exact Test.

Hasil: Tidak ada hubungan antara variabel pelatihan dengan perilaku K3 diperoleh nilai sig= 0,118 (>0,05), namun ada hubungan antara variabel pengawasan dengan perilaku K3 diperoleh nilai sig= 0,001 (<0,05), dan tidak ada hubungan antara variabel reward dengan perilaku K3 diperoleh nilai sig= 0,259 (>0,05).

Kesimpulan: Ada hubungan signifikan antara pengawasan dengan perilaku K3, namun tidak ada hubungan signifikan antara pelatihan dan reward dengan perilaku K3. Rekomendasi dari peneliti yaitu mempertahankan pelatihan K3 yang menunjang keterampilan pekerja dan dapat meningkatkan pelatihan K3 dengan dilakukan lebih dari 1 kali setahun, pengawas K3 dapat memberikan pengawasan yang lebih pada pekerja dan perusahaan dapat menambah petugas yang bertugas untuk melakukan pengawasan K3 serta memastikan kembali jika pemberian reward dapat meningkatkan motivasi dan apresiasi pada pekerja.

 


Keywords


Pelatihan K3; Pengawasan K3; Reward; Perilaku K3

Full Text:

PDF

References


Prabawati Z. Analisis Kepatuhan Pekerja Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di Proyek Light Rail Transit Jakarta (LRTJ) PT. X. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Binawan Jakarta; 2018.

Yahya MI, Sucita IK. Budaya K3 Pada Proyek Apartemen Royal Sentul Park. Semin Nas Tek Sipil Politek Negeri Jakarta Pros Online. 2020;

BPJS Ketenagakerjaan. Jumlah Kecelakaan Kerja di Indonesia Masih Tinggi. 2019.

Heinrich H. Industrial Accident Prevention. New York: Mc Graw HillBook Company; 1980.

Jaya IMM, Mahendra ND. Buku Ajar Promosi Kesehatan_Program Studi Diploma Tiga Keperawatan. Indonesia: Adeventus MRL Universitas Kristen Indonesia; 2019.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif. Alfabeta; 2018.

Hasibuan A, Purba, B., Marzuki I, Mahyuddin M, Sianturi E, Armus R, Jamaludin J. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tek Keselam dan Kesehat Kerja. 2020;

L Green. Health Promotion Planning, An Educational and Environmental Approach, Second Edi. Mayfield Publishing Company; 2005.

Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta; 2010.

Abdallah EA, Fanelli MF, Souza, e Silva V, Machado Netto MC, Gasparini Junior JL, Araújo D V., et al. MRP1 Expression in CTCs Confers Resistance to Irinotecan‐Based Chemotherapy in Metastatic Colorectal Cancer. Int J Cancer. 2017;139(4):890–8.

Ninggrat LAA. Hubungan Motivasi Kerja, Pelatihan K3, dan Dukungan Manajemen Dengan Perilaku K3 pada Karyawan PT. Sadhana Arifnusa Lombok. Skripsi. Universitas Ahmad Dahlan; 2021.

Alfidyani KS, Lestantyo D, Wahyuni I. Hubungan Pelatihan K3, Penggunaan APD, Pemasangan Safety Sign, Dan Penerapan Sop Dengan Terjadinya Risiko Kecelakaan Kerja (Studi Pada Industri Garmen Kota Semarang). J Kesehat Masy. 2020;8(4):478–83.

Fassa F, Rostiyanti S. Pengaruh Pelatihan K3 Terhadap Perilaku Tenaga Kerja Konstruksi dalam Bekerja Secara Aman di Proyek. Archit Innov. 2020;4(1):1–14.

Jumanto J, Nasution AP. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Kedisiplinan dan Pengawasan Kerja Terhadap Produktivitas Karyawan Bagian Seksi Cutting Crimping di PT. Sumitomo Wiring Systems Batam Indonesia. BENING. 2017;4(2).

Larasatie A, Fauziah M, Dihartawan D, Herdiansyah D, Ernyasih E. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) Pada Pekerja Produksi PT. X. Environ Occup Heal Saf J. 2022;2(2):133–46.

Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan: Cetakan Keempat. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2005.

Setiarsih Y, Setyaningsih Y, Widjasena B. Hubungan Karakteristik Pekerja, Promosi K3, dan Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) Dengan Perilaku Tidak Aman pada Pekerja Mechanical Maintenance. J Kesehat Masy. 2017;5(5):424–33.

Fara RAZ, Kurniawan B, Wahyuni I. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Safe Behavior pada Pekerja Rekanan Bagian Sipil di PT. Indonesia Power Up Semarang. J Kesehat Masy. 2017;5(5):318–26.

Suharli MJJ. Habit: Delapan Kebiasaan yang Akan Mengubah Nasib Anda. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 2009.

Putri RW, Martiana T. Hubungan Reward dan Punishment dengan Perilaku Tenaga Kerja dalam Menjalankan Program STOP. Indones J Occup Saf Heal. 2018;7(2):172–80.

Ambrose, L M, T C. Old Friends, New Faces: Motivation Research in the 1900s. 1999




DOI: https://doi.org/10.35842/formil.v7i3.452

Article Metrics

Abstract view : 958 times
PDF - 146 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats