PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KERACUNAN MAKANAN DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Rokhmayanti Rokhmayanti, Lutvi Heryantoro

Abstract


Latar Belakang: Di Indonesia sepanjang bulan Januari hingga Maret 2017 terdokumentasi 23 insiden dan 893 orang yang mengalami keracunan makanan, dengan korban meninggal dunia sebanyak 8 jiwa 4. Telah terjadi peningkatan kasus yang diduga keracunan makanan di Desa Kepek Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul. Gejala utama yang muncul adalah diare, nyeri perut, mual, dan pusing dalam waktu berselang beberapa jam setelah menyantap makanan dari acara aqiqah tempat Ibu M.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian keracunan makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian keracunan makanan yang terjadi di Desa Kepek Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul.

Metode: Investigasi KLB keracunan makanan di Desa Kepek Kecamatan Wonosari dilakukan dengan desain case control. Studi analitik ini dimaksudkan untuk mengetahui jenis makanan yang diduga sebagai penyebab terjadinya keracunan di Desa Kepek. Pada case control faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan retrospektif.

Hasil: Jumlah penderita pada KLB yang terjadi mencapai 79 orang tanpa ada kematian. Gejala utama yang ditemukan adalah diare, lemah, pusing, mual, demam, menggigil, kejang perut, muntah, berkeringat, dan nyeri perut. Jumlah penduduk laki-laki 37 orang (46,84%), dengan attack rate 52,11%, sedangkan jumlah penderita perempuan 42 orang (53,16%) dengan attack rate 56,00%. Attack rate tertinggi terjadi pada kelompok umur 5160 tahun, yaitu 66,67%. Makanan dengan attack rate tertinggi adalah gulai kambing (85,87%). Makanan yang merupakan faktor risiko paling berpengaruh terhadap kejadian keracunan makanan di Desa Kepek adalah gulai kambing dengan OR= 159,923 (95%CI: 34,670 737,673).

Kesimpulan: Terjadi KLB keracunan makanan di Desa Kepek, Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penyebab keracunan makanan berdasarkan attack rate makanan tertinggi dan jenis makanan paling berpengaruh secara statistik adalah gulai kambing. Sedangkan penyebab keracunan makanan berdasakan gejala spesifik dan hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel sisa makanan dan muntahan mengarah pada E.coli dan Salmonella.

Keywords: kejadian luar biasa, investigasi KLB, penyakit bawaan makanan, penyakit infeksi makanan, keracunan makanan.




DOI: https://doi.org/10.35842/formil.v2i2.66

Article Metrics

Abstract view : 16136 times
PDF (Bahasa Indonesia) - 1229 times

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View My Stats